Tak pernah sedikitpun terlintas dibenakku bercita-cita menjadi seorang penyiar radio.. Tapi mengapa aku selalu dijadikan "penyiar radio"?
Terkadang aku lelah, kesal.. Cuman apa hakku marah? Apa wewenangku kesal? Pernah gak sih sedikiiiitttt saja mengerti posisiku? Aku tak ingin melewati batasanku.. Aku tak punya kuasa untuk melakukannya..
Aku juga bukan dirimu yang serba berkecukupan.. Segala sesuatu harus ku peroleh dengan perjuangan yang tidaklah mudah.. Jika aku kehilangan kepercayaannya, bagaimana bisa aku stay?
Satu-satunya alasanku bertahan adalah karna aku ingin balas budi.. Aku tahu ada pepatah mengatakan "hutang budi dibawa mati".. Tapi setidaknya aku sudah berusaha membalasnya meskipun takkan pernah lunas, daripada tidak sama sekali?
No comments:
Post a Comment